Senin, 03 Maret 2014

Menyejajarkan Pathilo dengan Jajanan Populer Lainnya

Selain pembuatan pathilo yang termasuk mudah, pathilo ini juga dapat bertahan lama yakni tiga sampai lima bulan. Keuntungan dari pathilo yang bisa bertahan lama tersebut, sehingga pathilo dapat di export keluar daerah. Walaupun dapat bertahan lama pembuatan pathilo juga tanpa bahan pengawet ataupun bahan–bahan kimia lainnya, sehingga pathilo ini sangat baik dan sehat untuk di konsumsi.
Supaya lebih menarik cetakan pathilo dapat di buat sesuai selera misalnya berbentuk lingkaran, love, segitiga, persegi dan lain-lain. Selain itu rasanya juga dapat di vareasi misalnya rasa pedas, manis, asin, asam, dan gurih. Tidak hanya itu, rasa dari pathilo juga dapat di tambahkan bahan lainnya, contohnya seledri, udang, daun jeruk, dan jahe. Untuk lebih menarik dapat di tambahkan pewarna alami contohnya daun suji untuk pewarna hijau dan kunyit untuk member warna kuning. Kemasanya pun juga dapat di bentuk sedemikian rupa sehingga dapat menarik pelanggan untuk selalu membeli pathilo. Misalnya cara penataan letak pada kemasan di buat beraneka warna.
Pada saat ini jika ingin membutuhkan pathilo, setiap saat akan tersedia karena bahan singkong selalu ada. Singkong sewaktu-waktu ada dan warga pun juga sangat antusias karena singkong bila di jual gaplek/ singkong yang baru dipanen masih ada kulitnya harganya hanya Rp1000 hingga Rp1500 padahal jika di jual pathilo harga mencapai Rp5000 per kg.

F.      Simpulan
Pathilo merupakan jajanan tradisional khas Gunungkidul yang bahan utamanya terbuat dari singkong. Singkong mempunyai beberapa kandungan, namun yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan pathilo adalah pati. Tetapi, pathilo saat ini sudah tidak disenengi oleh para remaja. Oleh karena itu, peneliti mempunyai ide untuk lebih memvariasikan bentuk maupun rasa dari pathilo agar digemari para remaja dan bisa bersaing dengan jajanan modern saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar